Pincang merupakan salah satu gejala yang menandakan adanya rasa sakit dan atau disfungsi pada anggota gerak kucing.
Terdapat banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan pincang pada kucing. Ada kondisi tertentu yang tidak memerlukan banyak perawatan dan bahkan sembuh sendiri, tapi ada juga kondisi dimana kepincangan menjadi gejala kondisi lain yang lebih serius.
Kaki kucing pincang dapat disebabkan adanya luka atau benda asing menyangkut pada kaki, jari kaki, atau kuku. Luka dapat meyebabkan keradangan yang menyebabkan rasa sakit sehingga kucing tidak mau menapakkan kakinya di lantai saat berjalan.
Luka terbuka walaupun kecil juga dapat menjadi tempat masuknya bakteri yang nantinya dapat menyebabkan infeksi sehingga timbul kantong berisi nanah (abses)
Penanganan luka pada kaki kucing bergantung pada keparahan luka itu sendiri. Luka kecil mungkin hanya memerlukan perawatan minimal atau tanpa diobati dapat sembuh sendiri. Makin besar dan dalam ukuran luka kemungkinan akan membutuhkan perawatan yang lebih juga.
Mengobati kucing pincang karena luka dapat dilakukan dari pemberian pembersih luka dan obat oles, hingga pengerjaan operasi untuk menutup luka bila diperlukan.
Pada kasus luka infeksi dan abses, kemungkinan diperlukan pemberian antibiotik. Perawatan luka juga akan lebih lama karena infeksi akan menghambat proses kesembuhan luka.
Berbagai masalah di tulang dan sendi dapat menyebabkan kucing pincang. Di bawah ini beberapa contoh masalah tulang dan sendi:
Patah tulang pada kucing dapat terjadi karena trauma misalnya karena tertabrak kendaraan, jatuh atau melompat dari ketinggian, atau berkelahi dengan hewan lain.
Tergantung keparahan dan tipe patah tulangnya, kucing dapat mengalami gejala dari pincang hingga menyeret kaki yang terdampak. Kaki yang patah juga mungkin terlihat bengkak dan kucing tampak kesakitan.
Tergantung keparahan dan jenis patahnya, dokter hewan dapat melakukan operasi atau membalut kaki kucing hingga sembuh. Dokter hewan juga akan memberikan anti sakit dan obat lain bagi kucing untuk mempercepat kesembuhan.
Osteoarthritis merupakan kondisi dimana jaringan tulang rawan pada persendian yang melindungi ujung tulang mengalami kerusakan. Kerusakan ini terjadi sedikit demi sedikit dalam waktu lama sehingga rasa sakit yang dihasilkan juga terjadi terus menerus. Selain rasa sakit, lama-lama juga dapat terjadi pincang.
Osteoarthritis merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Yang dapat dilakukan untuk kucing adalah pemberian suplemen, menjaga berat badan, dan manajemen lingkungan tempat tinggal yang baik untuk membantu mengurangi perkembangan penyakit. Diskusikan dengan dokter hewan Anda untuk mengobati kucing.
Patella adalah istilah untuk tempurung lutut. Tempurung lutut berlokasi di lekukan di ujung tulang paha.
Luksasio patella terjadi saat posisi tempurung lutut bergeser dari tempatnya yang benar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, yang paling sering adalah jika lekukan tulang paha terlalu dangkal.
Gejala klinis luksasio patella tergantung dengan derajat keparahan kondisinya. Paling sering adalah kucing terlihat pincang sesekali tapi kemudian dengan segera dapat berjalan kembali dengan normal.
Penanganan luksasio patella dilakukan dengan operasi. Kucing dengan derajat luksasio patella ringan memililki kemungkinan tidak perlu dioperasi namun, luksasio patella sendiri dapat mempertinggi kemungkinan terjadinya arthritis (radang sendi) dan bila sudah terjadi arthritis kondisi ini tidak bisa dikembalikan menjadi normal.
Baca juga: 14 Ciri-Ciri Kucing Sakit yang Harus Diperhatikan
Permasalahaan pada syaraf tulang belakang dapat menyebabkan kucing pincang. Pada syaraf tulang belakang misalnya bila terjadi intervertebral disc disease (IVDD). IVDD merupakan kondisi dimana terjadi degenerasi bantalan diantara tulang belakang.
Degenerasi bantalan intervertebra juga menyebabkan bantalan ini lebih mudah bergeser dari tempatnya dan menekan syaraf tulang belakang. Tekanan ini menyebabkan rasa sakit, kelemahan, dan mati rasa pada bagian punggung dan kaki belakang. Akibatnya, pergerakan terutama pada kaki belakang kucing akan sangat terganggu.
Gejala IVDD adalah pincang atau menyeret kaki, pose jalan yang tidak normal, berkurangnya pergerakan, hilangnya kontrol urinasi dan defekasi, dan lain-lain.
Pada kucing yang mengalami IVDD, dokter hewan akan melihat keparahan kondisinya sebelum menentukan perawatan yang dapat diberikan. Pada kasus ringan, dokter hewan dapat memberikan obat anti sakit dan antiradang, akupuntur juga dapat dilakukan sebagai terapi tambahan.
Pada kasus yang berat, mungkin dokter hewan perlu dilakukan operasi untuk membetulkan bantalan intervertebra yang rusak.
Walau lebih jarang, ada kondisi sakit jantung pada kucing yang dapat menyebabkan masalah pada kaki belakang dan menyebabkan kepincangan. Kondisi ini dinamakan feline aortic thromboembolism atau disingkat menjadi FATE.
Kondisi ini terjadi karena adanya penebalan otot jantung kucing (hypertrophic cardiomyopathy) yang dapat memudahkan terbentuknya gumpalan darah (thrombus). Apabila gumpalan darah ini terlepas dan masuk ke dalam pembuluh darah aorta, gumpalan darah ini dapat menyumbat dan mengganggu aliran darah ke kaki belakang kucing.
Kaki belakang kucing yang terkena dampaknya bisa salah satu atau keduanya. Gejala yang dapat muncul adalah kelumpuhan mendadak, tidak mau makan, lemah, dan lain-lain.
Karena kurang atau hilangnya aliran darah, kaki kucing yang terdampak akan terlihat pucat dan bersuhu lebih rendah daripada kaki yang tidak terdampak.
Walaupun ada cara untuk mengobati kucing seperti dengan pemberian antikoagulan, kemungkinan sembuh dari FATE kecil dan biasanya prognosanya buruk dengan tingkat kematian tinggi.
Sebagai catatan tambahan, usia kucing juga mempengaruhi kemungkinan terjadinya pincang dan kecepatan kesembuhan.
Makin tua usia kucing, resiko terjadi penyakit persendian, jantung, dan syaraf juga makin tinggi sehingga resiko terjadinya kondisi-kondisi yang disebutkan di atas juga makin tinggi.
Menjaga agar kucing Anda dalam berat badan ideal dengan mengatur porsi makan dan menjaga aktivitas penting untuk mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit pada usia tua.
Pincang pada kucing adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh bebagai macam kondisi. Beberapa kondisi tidak memerlukan penanganan langsung tapi ada juga kasus dimana pincang merupakan tanda dari kondisi darurat.
Bila Anda memiliki kucing dan melihat gejala pincang tiba-tiba disertai tanda-tanda kucing kesakitan (tidak mau bergerak, mengeong terus atau menggeram, tidak mau dipegang, dan lain-lain), atau bila Anda melihat kucing habis tertabrak, berkelahi, jatuh dan jelas terdapat luka, sebaiknya kucing segera Anda bawa ke dokter hewan untuk diperiksa.
Pada kebanyakan kasus, diagnosa dan penanganan sedini mungkin dapat sangat membantu untuk kesembuhan kondisi kucing.
Untuk itu sekarang Anda tidak perlu repot untuk bisa berdiskusi dengan dokter hewan dari rumah karena di Pawlyclinic Anda dapat melakukan konsultasi dokter hewan secara online. Di Pawlyclinic ada banyak dokter hewan berpengalaman yang bisa membantu Anda di waktu janji temu yang Anda tentukan sendiri.
Untuk mulai mendaftar dan membuat janji temu klik disini.